Sabtu, 28 November 2009

penyesalan....

barusaja aku tersadar,

oleh belaian lembut jemarimu mengusap kening sampai rambutku. tubuhku masih telungkup diatas kedua tanganku. sebuah pena masih tereletak terbuka diatas lembaran-lembaran kertas putih tersurat tinta hitam diatasnya.

sayup sayup aku membuka mata, memenuhi hasrat sadarku, lalu memeberikan senyum tarmanisku pagi ini untukmu...

"sudah. tidur saja..kau lelh semalaman......" kata-katamu menggantung, tanpa lengkung digaris bibirmu. dan aku hanya bisa terdiam memperhatikanmu menumpuk lembaran-lembaran yang berceceran dikamarku.
BRAK. semua, tanpa tersisa, kau meletakkan dengan keras didepanku, tepat, dimeja tulisku.

"Lupakan saja janji kita pagi ini,semua ini lebih penting bagimu. istirahatlah, kamu lelah."
ketika tersadar semua seperti mimpi, tapi nyata sekali aku melihatmu melangkah keluar dari pintu kamarku, pintu rumahku...lalu segera menghilang bersama jazz putih mengkilapmu.

seharusnya aku sempat berucap, terimakasih atas perhatian dan pengertianmu, terlebih terimakasih atas cintamu padaku.
aku tau, ya, aku benar benar tau...











Malam ini, lagi lagi,,

aku tak kuasa memejamkan mataku.
bayangan itu hadir, mengusikku, menggodaku, dan merayuku utuk segera merampungkan episode episode dari semua kisah dan puisi yang kutuliskan.


ayu parasmu dan anggun gemulai gerakanmu, terlebih tajam padangan matamu membuatku masih saja menggilaimu.

sayangnya....ini tentang dia, wanita yang pernah-dan.....kucintai. masih, dan-selalu ada ruang dihatiku untuknya. dan semua ini,,,,,,demi sebuah janji.

mungkin karena aku lelaki,
dan bukan sekedar itu..

juga karena perasaan ini tulus untukmu, (-nya)
bukan untukmu (kekasihku)


tapi tenang saja,,
percayalah, aku telah memastikan kau adalah masa depanku, dan dia hanyalah masa lalu. kaulah yng kelak jadi tanahku menanam benih-benih ketrunanku..
jadi ibu bagi anak-anakku. kau lebih baik, aku tau itu.

naif memang,
benar benar tak bisa ku pungkiri.
aku begitu ingin sesuatu yg sempurna dalam hidupku.
semu? pasti!

tapi aku mau itu. aku mau dua sosok wanita itu selalu ada dihidupku,
melebur menjadi satu..
wanita yang kucintai, dan mencintaiku.

mutlak. kau dan dia adalah wanita terindahku..





Kedua kalinya, pagi ini.

aku kembali terbangun saat puluhan lembaran-lembaran HVS putih ternoda tinta penaku semalam suntuk aku menulisnya kembali tercecer, kali ini dilantai kamarku.


begitu saja kau pamit untuk pulang,
kuraih jemarimu,

"kau datang hanya untuk ini..." tanyaku, "kemarilah...temani aku. aku merindukanmu..."

kucium lembut punggung tanganmu yang halus, mampu kurasakan kelembutan hatimu. dan berada di jarak sedekat ini denganmu membuatku tak kuasa memikirkanmu, hm...aku tergoda.
sensualitasmu mampu meluruhkan dayaku mencintai wanita lain selain dirimu.
dan segera menghilang bersama kepergianmu..


kau benar benar tak pernah mengerti, aku menginginkanmu...

kurebahkan tubuhku diranjangku, dan kau masih duduk dipojok sana.


sejena aku terdiam. apa aku salah menginginkan kekasihku?

tiba-tiba saja punggungmu naik-turun. ada suara isak tangis diantaranya.
Argh......
Aku benci keadaan seperti ini!

aku benci melihatmu seperti ini.

wanita!! kenapa harus menangis..?!!



aku melangkah keluar, mencari warung terdekat, aku butuh beberapa batang nikotin.

kembali ke kamarku, dan kau masih menangis juga..

oh,tuhan....apa salahku padamu?


"DIAM..!!!!" kataku padamu, lebih tepat-sebuah sentakan.

perlahan nafasmu mulai teratur...dan kau berusaha untuk mampu bicara,

"ternyata selama ini aku salah mengenalmu...
dua tahun aku bertahan dan terus berusaha. ternyata tak ada artinya.
sejak kau bercucap mencintaiku dua tahun silam, kata kata itu tek pernah terbukti, -bahkan sekedar terucap lagi. ternyata kau hanya membutuhkanku, bukan mencintaiku,,,,"

ya! asumsimu selalu menghujamku. bahkan kali ini!!
langsung menamparku atas semua yang kulakukan. aku tau itu, aku sudah mengira....ya...

"Tolonglah....semua ini hanya bait-bait puisi dan kisah-kisah semu yang kutuliskan untuknya. demi sebuah janji. bukankah sejak awal kita sudh pernah kubilang padamu....

mengertilah, kamu masa depanku. bukan dia..percayalah padaku..."



"Kau minta aku mengertimu?! kau pikir selama ini aku- Apa?! HAH..?!" emosimu mulai tak terkendali, berdiri lalu menangis, lagi lagi menangis.

aku bingung, aku tak mungkin-bisa melepaskanmu begitu saja. ya, aku membutuhkanmu!
tapi tak mungkin juga aku memungkiri janjiku. janji seorang lelaki padanya....
pada seorang wanita yang kucintai..!!!!


"pada akhirnya harus juga kau sadari, aku ini juga manusia.
dan aku hanya seorang wanita, tercipta dari tulang rusuk yang rapuh...."

lalu kau beranjak pergi meninggalkanku, yg masih bergemelut dalam kebingunganku sendiri.

"aku mencintaimu, masih.... karena aku telah menicntaimu dengan hatiku..."
ya! aku tau pasti, aku benar benar tau kau mencintaiku tapa perlu kau bicara...

dan langkahmu semakin pasti dan menjauh...

tapi masih jelas kudengar kau berucap,

"mungkin memang bukan dari rusukmu yg hilang aku tercipta.
kita sudahi saja, sampai disini."





kali ini kugadaikan semua kejantananku, ke-lelakian yg selama ini menjadi prinsipku.


aku menangis, tersedu-sedu. seperti anak kecil kehilangan ibunya.
menyesali diriku.

ya, aku tau, aku benar benar tau...
harusnya ak mempertahankanmu!

sudahlah, kau selalu jujur padaku, juga kali ini.
aku salah selama ini.
salah tak mengindahkanmu..

"Aku mencintaimu..." kubisikkan pada hatimu.

meskipun aku benar benar tau, kau tak pernah mendengarnya dan terus berlalu.
kau tak peduli lagi.

ya, aku tau. aku tau semua ini pasti akan terjadi.

aku tau bahwa aku tak pernah tau.





"jangan ada dusta diantara kita" Broery Marantia ft. Dewi Yull Selengkapnya...