Senin, 22 Juni 2009

aku berserah

harusnya aku mulai terbiasa dengan keadaan ini,,,

tapi kenapa masih begitu menyakitkan ya?




mencabik-cabik perasaanku oleh tindakanku sendiri,,membuatnya semakin remuk,hancur tak berwujud.

entahlah...semakin aku menginginkan sesuatu,semakin aku tak mengerti apa sebenarnya yang ada dalam diriku ini,,,


semakin menggebu semakin terpuruklah aku.


mungkin memang nista dalam jiwaku tak bisa lenyap dalam sebait puisi panjatkan ampun...



aku berserah... Selengkapnya...

Jumat, 19 Juni 2009

sosok pahlawan tua yg tlah tiada...

Jangan bertanya aku ini siapa.
Hanya ketahuilah tentangku. Aku hanya orang yang mengagumi segala sesuatu yang mampu menggerakkan nuraniku menjadi berdesir.
Bukan, bukan cinta seperti narasi para muda lain sepertiku. Bukan juga sosok gagah atau anggun rupawan yang ku elukan.
Tak perlu naïf aku juga punya hasrat seperti mereka, mencintai makhluk dari jenis kelamin lain diriku yang memikat hati. Tapi untuk saat ini, aku merasa lebih mengangungkan kepribadian tulus dari seorang makhluk bernama jiwa…yang tak kutemukan saat kutekan kuat-kuat nadi di pergelangan tanganku.
Ketika aku ingin mencarinya lagi, lalu aku bertanya,
Apa kata penegak hukum tentang penjahat borjuis?
Mungkin mereka cukup bungkam dan memberikan kebenaran tentang alibi yang mereka ciptakan sendiri untuk membayar segebok uang haram, matilah kau rakyat jelata!
Apa kata penguasa tentang seniman?
Kenapa mereka harus merasa risih dengan kritik social yang dilontarkan,padahal tanpa menyebut nama atau inisial mereka? Ataukah mereka memang sudah merasa tersindir,begitu?
Bagaimana dengan mereka yang berusaha menulis kebenaran untuk transparasi masyarakat, hai para pejabat? Kau ciduk diam-diam? Lalu kau tenggelamkan hidup-hidup di lautan?
Jangan-jangan setelah ini aku yang mati.
Matilah aku, kawan…

Tapi nanti jika nafasku direngut mereka itu. Biarlah. Aku ikhlas, yang penting mereka membayar lunas semua dosa-dosaku. Mungkin itu cukup untuk membuat mereka selamanya di siksa di neraka
Aku hanya ingin anak-cucuku kelak, membaca dan merasakan dunianya lalu mengungkapkan lewat tarian jemari.

Ah,..andai orang itu masih hidup dan memberikan petuahnya padaku, mungkin aku masih sanggup menulis lagi…berkata bahwa politik itu tipu muslihat.
Seorang tua renta yang memanggilku ‘nduk’…
Dan telah tiada Selengkapnya...

Selasa, 16 Juni 2009

malang, 16 juni 2009

sedang gundah.
entahlah...kenapa sampe saat ini aku masih serasa tak mengenal diriku ya?
hampa.

semua yang aku lakuin seperti tak bertujuan, tak beraturan....

entahlah....
seperti seekor ikan kehabisan oksigen di air-nya. serasa mau mati dihabitatnya sendiri...

argh....

kenapa hidup ini harus memilih?
aku hanya ingin bicara,,
aku muak dengan keberadaanku. Selengkapnya...

beri aku arti...padi.



Menjumpai hari suasana sepi
Menikmati nafas alam tak berasa
Beragam warna terbayang sekilas
Menyingkirkan luka, tanpa diminta...

Pernahkah kusadar tanpa itu semua
Dalam terang surya selalu terjaga
Memahami makna arti kenyataan
Keremangan senja selipkan hampa...

Dimana kawanku... inginku menyapa
Beri aku ruang... tempatkan diriku
Dimana kawanku... semakin menjauh
Beri aku arti... tak ingin berbeda

Kau palingkan wajah acuhkan muka
Menyamakan arti bukan suara hati
Ingin berbicara hasrat pengungkapan
Masih pantaskah aku disampingmu...
Selengkapnya...

Sabtu, 13 Juni 2009

Gie Lagi

Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekkah

Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di miraza

Tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu, sayangku

Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu

Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mendala wangi

Ada serdadu-serdadu amerika yang mati kena bom di danang

Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra

Tapi aku ingin mati di sisimu, sayangku..

setelah kita bosan hidup dan bertanya-tanyatentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tau

mari, sini sayangku, kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku

tegakklah ke langit atau awan mendung

kita tak pernah menanamkan apa-apa

kita tak kan pernah kehilangan apa-apa


Selengkapnya...



duduk diam, sendiri.menerawang
hanya bisa berkhayal
sosok keceriaan yang hangat menemaniku
tertawa, bercengkrama mesra..
mengukir detik detik dengan senyuman
hanya dalam khayalku....

NuLz.




masa-masa aku merasa terbuang dari duniaku...
Selengkapnya...

yang tak satu orang lauinpun tau...



Aku punya dunia yang tak satu orang lainpun tau
Aku punya rasa yang tak satu orang lainpun tau
Aku punya mimpi yang tak satu orang lainpun tau

Tapi aku mengisyaratkan, memberikan arti untuk kau mengerti
Bahwa kesendirian adalah akhir dari sebuah kehidupan
Entah mulia atau terkutuk yang kau perbuat
Entah perdamaian atau pertikaian yang kau semai

Aku ingin engkau memahami,sayang
Jutaan makna kuungkap dalam sunyi yang ku cipta
Dalam diam aku merasa, dalam diam aku bicara,
Dalam bahasa yang tak dimengerti manusia

Dan aku terus membagi cintaku pada kesepian yang mendengarku,

Aku selalu berteman sepi,
Tapi aku tak pernah merasa sendiri


Hal seperti ini yang aku suka. Menjadikan bumi sebagai tumpuan jiwaku, tempatku melabuhkan segenap kesepian yang selalu menyelimutiku. Karna ia selalu menghiburku, dengan nyanyian derai hujan yang berjejak di bumiku, dengan hembusan kehangatan yang membelaiku, dengan kesejukan embun pagi yang menenangkanku.,
Mereka yang tak pernah tau bahwa aku tak pernah merasa sendiri, tapi begini adanya memang aku tak pernah sendiri. Karenya sunyi yang membangkitkanku dari keserakahan dan dusta duniawi…. Selengkapnya...

keyakinan?



Apa makna sebuah keyakinan bagi manusia?

Jika ending pada sebuah cerita naskah kehidupan telah ditentukan


Apa arti dari episode-episode yang mungkin menjemukan dan lakon terbaik


Dalam adegan kemanusiaan



Padahal ternyata,


Tak hanya topeng yang melukai hati, bahkan kejujuran telah melukai jiwa.. Selengkapnya...

“Kun!” fa yakun.


Tak ada keindahan yang kebih indah dari apa yang terindah oleh mata hatiku,
Bukan apa yang kudengar, bukan pula apa yang kulihat,
Tapi apa yang kurasa,

yang menyisakan keyakinan tentang kemegahan berjuang untuk kejujuran dalam kehidupan…

pada pemilik seluruh hamparan yang maha sempurna,
yang memiliki cahaya di atas cahaya,
yang menciptakan semesta hanya dengan sebuah kata..

“Kun!” fa yakun.

Aku kembali padaMu, Yaa Ashroviin…
Labbaikallohumma labbaik, labbaikalak syariikalakka labbaik..

Cabut nyawaku pada sebuah perintahMu, maka akan kupersembahkan taubatku


NuLz.

Selengkapnya...